Sekali waktu ada
seorang hamba Tuhan yang diberi penglihatan seperti berikut: Ketika seorang
pendeta sedang memimpin penyembahan dalam suatu ibadah di sebuah gereja,
tiba-tiba datang seorang malaikat Tuhan yang membawa sebuah mahkota yang indah
dengan bertatahkan berlian beraneka jenis dan warna. Sang pendeta tersenyum
melihat malaikat itu, ia yakin mahkota yang dibawa malaikat itu pasti akan
diberikan untuknya. Tetapi di luar dugaan, malaikat itu melewati sang pendeta
begitu saja dan terus berjalan ke bagian belakang barisan para jemaat yang
sedang berdoa. Malaikat itu berhenti di depan seorang wanita tua yang duduk di
bangku paling belakang dan mengenakan mahkota yang indah itu di atas kepala
wanita tua tersebut.
Sang pendeta pun protes, “Hai, malaikat!
Anda pasti sudah salah alamat! Dia hanya seorang nenek-nenek tua yang tidak
berguna yang selalu mendapatkan santunan dari diakonia gereja. Tetapi saya
telah banyak bekerja untuk Tuhan. Saya sudah banyak berkhotbah dan menginjil,
saya sudah banyak mendirikan yayasan Kristen, membuat ini membuat itu untuk
kemuliaan nama Tuhan. Tetapi kenapa dia yang justru menerima mahkota itu!”
Malaikat utusan Tuhan itu dengan
tersenyum bertanya,”Dan tahukah Anda, siapa yang sudah berperan untuk
keber-hasilan KKR Anda? Siapa yang sudah berperan membuat semua pelayanan dan
proyek-proyek Anda maju? Siapa yang telah berperan agar Anda terhindar dari
skandal perzinahan?” Sang pendeta menggeleng. “Dialah orangnya,” lanjut
malaikat sambil menunjuk wanita tua itu.
Sahabat,
barangkali kita terlalu menganggap remeh peran seseorang yang kita anggap tidak
berguna dan kecil di dalam gereja. Atau barangkali juga kita menganggap diri
kita terlalu rendah dan tidak berguna di hadapan Tuhan, karena kita tidak dapat
berkhotbah, memimpin pujian, bermain
musik, menjadi majelis, diaken, pekerja atau aktivis gereja. Tetapi ketahuilah
bahwa kita adalah anggota tubuh Kristus. Sekecil apapun, kita memiliki peran
dalam pembangunan tubuh-Nya. Sekecil apapun kita menjadi sangat berguna di
tangan Kristus.
Bayangkan jika dalam sebuah gereja
atau persekutuan orang percaya hanya berisi para pendeta saja, atau para
penginjil saja, atau para diaken saja dan tidak ada seorang jemaat pun! Semua
ingin berkhotbah, semua ingin memimpin, tidak ada yang berdoa dan tidak ada
yang mendengarkan.
Saya katakan sekali lagi, sekecil
apapun kita, memiliki peran dalam pembangunan tubuh Kristus. Sekecil apapun
tugas yang dipercayakan Tuhan kepada kita, bila kita setia mengerjakannya, maka
Allah telah menyediakan mahkota bagi kita. Keindahan dan kebesaran kita di
hadapan Allah bukan tergantung seberapa
pintarnya kita atau seberapa fasihnya kita mem-beritakan firman-Nya. Mahkota
kehidupan yang disediakan bgi kita pun tidak ditentukan oleh itu, melainkan
oleh kesetiaan kita (Wah 2:10). Kesetiaan kita mengiring Tuhan hingga akhir
hayat kita, kesetiaan kita dalam perkara kecil yang dipercayakan Allah kepada
kita, kesetiaan kita mentaati dan melakukan firman-Nya dan kesetiaan kita
menanggung berbagai pencobaan.
Bila itu kita lakukan, maka kita
berhak untuk menerima mahkota yang telah disediakan-Nya. Tetapi kita juga harus tahu bahwa mahkota
yang sedianya diberikan kepada kita bisa saja diberikan kepada orang lain.
Perhatikan peringatan ini: “Aku datang segera. Peganglah apa yang ada
padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu.” (Wah 3:11).
Jadi, jangan biarkan orang lain
merebut mahkotamu karena engkau malas, karena engkau bodoh, karena engkau
sombong, karena engkau hidup sembrono, karena engkau tidak setia!*** yoeds
Orang yang setia adalah orang yang
tetap bertahan dengan imannya sekalipun keadaan di sekelilingya tampak tidak
menguntungkan
EmoticonEmoticon