JANGAN REBUT MAHKOTAKU!


Sekali waktu ada seorang hamba Tuhan yang diberi penglihatan seperti berikut: Ketika seorang pendeta sedang memimpin penyembahan dalam suatu ibadah di sebuah gereja, tiba-tiba datang seorang malaikat Tuhan yang membawa sebuah mahkota yang indah dengan bertatahkan berlian beraneka jenis dan warna. Sang pendeta tersenyum melihat malaikat itu, ia yakin mahkota yang dibawa malaikat itu pasti akan diberikan untuknya. Tetapi di luar dugaan, malaikat itu melewati sang pendeta begitu saja dan terus berjalan ke bagian belakang barisan para jemaat yang sedang berdoa. Malaikat itu berhenti di depan seorang wanita tua yang duduk di bangku paling belakang dan mengenakan mahkota yang indah itu di atas kepala wanita tua tersebut.
            Sang pendeta pun protes, “Hai, malaikat! Anda pasti sudah salah alamat! Dia hanya seorang nenek-nenek tua yang tidak berguna yang selalu mendapatkan santunan dari diakonia gereja. Tetapi saya telah banyak bekerja untuk Tuhan. Saya sudah banyak berkhotbah dan menginjil, saya sudah banyak mendirikan yayasan Kristen, membuat ini membuat itu untuk kemuliaan nama Tuhan. Tetapi kenapa dia yang justru menerima mahkota itu!”
            Malaikat utusan Tuhan itu dengan tersenyum bertanya,”Dan tahukah Anda, siapa yang sudah berperan untuk keber-hasilan KKR Anda? Siapa yang sudah berperan membuat semua pelayanan dan proyek-proyek Anda maju? Siapa yang telah berperan agar Anda terhindar dari skandal perzinahan?” Sang pendeta menggeleng. “Dialah orangnya,” lanjut malaikat sambil menunjuk wanita tua itu.
            Sahabat, barangkali kita terlalu menganggap remeh peran seseorang yang kita anggap tidak berguna dan kecil di dalam gereja. Atau barangkali juga kita menganggap diri kita terlalu rendah dan tidak berguna di hadapan Tuhan, karena kita tidak dapat  berkhotbah, memimpin pujian, bermain musik, menjadi majelis, diaken, pekerja atau aktivis gereja. Tetapi ketahuilah bahwa kita adalah anggota tubuh Kristus. Sekecil apapun, kita memiliki peran dalam pembangunan tubuh-Nya. Sekecil apapun kita menjadi sangat berguna di tangan Kristus.
            Bayangkan jika dalam sebuah gereja atau persekutuan orang percaya hanya berisi para pendeta saja, atau para penginjil saja, atau para diaken saja dan tidak ada seorang jemaat pun! Semua ingin berkhotbah, semua ingin memimpin, tidak ada yang berdoa dan tidak ada yang mendengarkan.
            Saya katakan sekali lagi, sekecil apapun kita, memiliki peran dalam pembangunan tubuh Kristus. Sekecil apapun tugas yang dipercayakan Tuhan kepada kita, bila kita setia mengerjakannya, maka Allah telah menyediakan mahkota bagi kita. Keindahan dan kebesaran kita di hadapan   Allah bukan tergantung seberapa pintarnya kita atau seberapa fasihnya kita mem-beritakan firman-Nya. Mahkota kehidupan yang disediakan bgi kita pun tidak ditentukan oleh itu, melainkan oleh kesetiaan kita (Wah 2:10). Kesetiaan kita mengiring Tuhan hingga akhir hayat kita, kesetiaan kita dalam perkara kecil yang dipercayakan Allah kepada kita, kesetiaan kita mentaati dan melakukan firman-Nya dan kesetiaan kita menanggung berbagai pencobaan.
            Bila itu kita lakukan, maka kita berhak untuk menerima mahkota yang telah disediakan-Nya.  Tetapi kita juga harus tahu bahwa mahkota yang sedianya diberikan kepada kita bisa saja diberikan kepada orang lain. Perhatikan peringatan ini: “Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu.” (Wah 3:11).
            Jadi, jangan biarkan orang lain merebut mahkotamu karena engkau malas, karena engkau bodoh, karena engkau sombong, karena engkau hidup sembrono, karena engkau tidak setia!*** yoeds

Orang yang setia adalah orang yang tetap bertahan dengan imannya sekalipun keadaan di sekelilingya tampak tidak menguntungkan


EmoticonEmoticon