Maaf, judul ini bukan theme
song-nya Jay Anak Metropolitan, atau lagu dangdut miliknya Meggy Z. Ini adalah persoalan yang
sering dihadapi anak-anak Tuhan dalam mengiring Tuhan, melayani Tuhan dan
melakukan kehendak Allah. Ini memang realita hidup selama kita masih menumpang
di dunia ini. Tetapi tidak sedikit yang kemudian menjadi putus asa, berpaling
dari Tuhan dan meninggalkan-Nya.
Ketika gagal
menjaga hati kita untuk tidak terpengaruh kefasikan dunia ini. Ketika kita
jatuh dalam menjaga kekudusan hidup kita dan gagal memenuhi tuntutan Allah
untuk hidup sesuai dengan firman-Nya, kita mulai menyesal, menangis dan minta
ampun kepada Tuhan. Namun bila keadaan ini terjadi berulang-ulang, kita akan
mulai berpikir: “Kira-kira apakah Tuhan masih mau mengampuni saya?” Mungkin
kita juga akan bernyanyi seperti Victor Hutabarat: “Tuhan...masihkah Kau mau
mendengarkan doaku...” Saya katakan, selama Tuhan masih mengingatkan Anda untuk
bertobat, berarti Ia masih mau mengampuni Anda dan memulihkan Anda.
Dalam
mengiring Tuhan, kita, manusia lemah ini, tak lepas dari kegagalan. Kita jatuh,
bangun, jatuh lagi, bangun lagi, bahkan kita sampai babak-bundas (luka-luka atau lecet-lecet, red). Tetapi bila kita
masih memiliki semangat untuk bangkit kembali, maka Allah akan mengaruniakan
Anda kekuatan yang baru. Itu sebabnya kita harus mengandalkan Allah dan bukan
kekuatan diri sendiri (baca: Yer 17:5, 7). Yang diperlukan ketika kita jatuh
hanyalah datang kepada Allah, mohon pengampunan dan pemulihan dari Allah. Jangan
menjadi lemah dan malu, tetapi juga jangan menjadi bebal dan menyalah-gunakan
kasih dan pengampunan Allah untuk berbuat dosa lagi.
Ketika Simon
Petrus gagal menjaga komitmennya untuk mati bersama Tuhan (Mar 14:31), bahkan
menyangkali-Nya tiga kali, ia menangis dan bertobat. Lain halnya dengan Yudas,
setelah sadar ia mengkhianati Tuhannya, ia malah memilih mati ketimbang memohon
pengampunan kepada Allah (Mat 27:4-5). Selagi pintu tobat belum tertutup.
Selagi Roh Kudus dengan lembut mengingatkan Anda yang telah jatuh untuk
bertobat. Jangan keraskan hati untuk segera bertobat dan datang kepada Allah.
Sekalipun Anda jatuh, Anda harus segera bangun. Ingatlah kata Tuhan dalam
Mazmur 37:23-24 - TUHAN menetapkan
langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh,
tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. Sadarilah bahwa
Anda tidak berjalan sendiri. Allah ada di samping Anda dan selalu siap menolong
Anda. Anda harus tetap survive, jangan menjadi lemah. Sekalipun merasa lemah,
perih karena lecet ketika jatuh, Anda harus tetap semangat untuk bangkit
kembali. Tidak peduli, jatuh bangun aku mengejar-Mu.......
EmoticonEmoticon