Menemukan motivasi yang benar dalam pelayanan anak

Kalau ditanya "Mengapa Melayani Anak?"
Dalam berbagai seminar yang sudah saya lakukan, saya menemukan beberapa jawaban jujur dari guru-guru sekolah minggu:
1. Saya suka anak-anak, ini jawaban yang paling mayoritas
2. Dapat Uang (Persembahan Kasih)
3. Daripada Nganggur
4. Ikutan teman atau orang tua yang melayani
5. Terpaksa, karena dipaksa gembala atau majelis, karena nggak ada guru
6. Batu Loncatan, sebelum masuk pelayanan dewasa, biasanya Sekolah Minggu buat latihan
7. Ada pacar...hehehe
8. Cari jodoh...hehehe, kalau ini saya yang menyimpulkan, karena setelah pelatihan, beberapa tahun kemudian saya datang lagi, yang dulu ngundang udah nggak pelayanan, karena sudah menikah hehehe
Semua jawaban atau alasan melayani di atas tidak salah, tetapi kurang kuat. Itu adalah dasar pelayanan atau motivasi pelayanan yang RAPUH. Kalau hanya karena suka, apakah ketika datang anak-anak yang susah diatur, anak-anak miskin, kudisan, apakah masih suka? Kalau karena dapat PK, apakah ketika nggak dapat PK, masih mau melayani? Kalau daripada nganggur, begitu dapat kerjaan apakah masih mau melayani? Dan kalau ikut-ikutan teman begitu yang diikuti nggak pelayanan, apakah masih mau melayani juga? Nah, yang lebih parah kalau karena pacar, begitu gagal atau putus, masih nggak mau melayani? Jadi, ini bukan salah loh ya, ini kurang kuat.
Dasar Apa Yang Kita Pakai ternyata mempengaruhi bangunan kita dan mempengaruhi upah yang kita terima saat kita bertemu Tuhan kelak..
1 Korintus 3:11-15 "Jika pekerjaan yg dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api"
Kita tetap masuk surga karena percaya Yesus, tetapi kalau dasar pelayanan kita salah, kurang kuat, rumput kering, kayu bakar, semua hangus dalam api. Jadi kita nggak dapat upah apa-apa ketika bertemu Tuhan. Jadi apa dasar yang benar dan kuat dalam pelayanan anak ini?
Jawabannya "CINTA" atau "KASIH". Yesus dalam pelayananNya selalu tergerak oleh belas kasihan. Jadi setiap pelayanan Yesus selalu didasari oleh CINTA... Memang cinta adalah dasar paling kuat dalam membangun pelayanan. Yakub rela bekerja 7 tahun dan menganggap itu hanya beberapa hari saja untuk mendapatkan Rahel (Kej 29:20), karena Cinta. Kidung agung juga mencatat Cinta kuat seperti maut (Kid 8:6). Jadi kalau kita melayani atas dasar cinta, maka kita memiliki kekuatan dalam melayani anak. Tidak mudah goyah. Tidak mudah patah semangat. Tidak mudah 'mutung' kalau bergesekan dengan sesama pelayan anak. Dengan dasar yang kuat ini Anda akan rela berkorban waktu, tenaga dan dana dalam melayani anak.
Saya berdoa, dasar-dasar atau motivasi awal kakak2 dalam melayani yang rapuh itu, saya berdoa Tuhan ubah... menjadi CINTA kepada anak-anak. Saya percaya kalau semua guru sekolah minggu/pelayan anak, melayani atas dasar CINTA, maka pelayanannya akan kuat, mengalami terobosan dan mengalami multiplikasi. Tuhan Yesus Memberkati
Salam dan Doa
#Kak Yudi
FB: Kak Yudi
IG: kakyudi_racil
#inspirasisekolahminggu


EmoticonEmoticon