SELAMAT TINGGAL MASA LALU

Benjolan dan memar rohani, sakit dan nyeri batin yang tak kunjung pergi, sebagian dari kita mengetahui artinya menderita hal-hal itu, tetapi terlalu sedikit dari kita yang mengetahui cara mananganinya. Kita berjalan tertatih-tatih sambil berharap entah bagaimana luka-luka tersembunyi itu secara ajaib berhenti menyakiti, sambil berpikir bahwa mungkin rasa muram yang terus menerus itu akan lenyap. Tetapi pernahkah itu terjadi begitu saja? Tidak!
            
Saya tahu. Saya telah mengalaminya. Tetapi syukur kepada Allah, saya tidak mengalaminya lagi sekarang. Selama beberapa tahun belakangan ini, saya telah mengalami pertempuran rohani yang sengit. Dan saya mendapati bahwa semua pertempuran itu dapat meninggalkan saya dalam keadaan terluka memar dan terpukul habis-habisan dalam batin seperti baku hantam yang meninggalkan saya dalam keadaan terluka dan terpukul secara lahiriah. Itu juga dapat terjadi pada Anda, atau mungkin tengah terjadi pada Anda saat ini.
            
Sebelum saya dilahirkan baru, saya tahu betapa berantakannya akibat dari suatu keributan perkelahian itu. Namun betapapun parahnya sakit yang saya rasakan, istirahat beberapa hari akan memulihkan keadaan saya.
            
Namun penyembuhan dari roh yang terpukul tidak pulih sedemikian mudah. Malah sebenarnya, berlalunya waktu sering memperburuk keadaan. Alasannya ialah ini: kita sering memikirkan kegagalan itu sampai hal itu menjadi semakin nyata bagi kita, lebih nyata daripada janji-janji Allah. Kita memusatkan perhatian pada kegagalan itu sampai kita terpaku di jalan kita karena takut untuk terus berjalan. Itu akan membuat kita gagal lagi!
           
Tetapi ada sebuah jalan keluar. Jika kegagalan telah membuat Anda terjungkir secara rohani, maka yang harus Anda lakukan untuk keluar dari hal itu adalah mengalihkan pandangan Anda dari masa lalu ke masa depan Anda. Masa depan yang telah dijamin oleh Kristus melalui janji-janji yang berharga dan sangat besar dalam Firman-Nya.
            
Pada mulanya itu tak kan datang dengan mudah kepada Anda. Pikiran Anda mungkin telah terlatih selama bertahun-tahun untuk memusatkan perhatian kepada masa lalu. Bagaikan seekor kuda tua yang biasa pergi ke gudang, pikiran Anda mungkin akan mulai berpacu ke arah itu setiap kali Anda memberi kelonggaran kepadanya.
            
Jadi jangan beri kelonggaran. Renungkanlah firman Tuhan. Tukarlah pikiran masa lalu dengan janji-janji Allah tentang masa depan dalam Alkitab. Anda akan menjadi pejuang penakluk yang telah ditetapkan Tuhan, bukan menjadi prajurit yang terluka.Untuk itu, mulai hari ini katakan: “Selamat tinggal masa lalu...” 

Muramnya masa lalu bila tidak segera kita tinggalkan, akan merusak cerianya masa depan


EmoticonEmoticon