BERIBADAH DALAM KEEGOISAN

Apakah arti sebuah ibadah itu?
Ibadat atau Ibadah adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Arab 'Ibadah(عبادة). Dalam terminologi bahasa Indonesia sebagaimana yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ini memiliki arti
  1. Perbuatan atau penyataan bakti terhadap Tuhan yang didasari oleh peraturan agama.
  2. Segala usaha lahir dan batin yang sesuai perintah agama yang harus dituruti pemeluknya.
  3. Upacara yang berhubungan dengan agama.

Ada juga yang menyebut definisi ibadah seperti ini:
Ibadah (عبادة) secara etimologi berarti merendahkan diri serta tunduk. Di dalam syara’, ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Definisi ibadah itu antara lain :
1. Ibadah ialah taat kepada Allah  dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya (yang digariskan) melalui lisan para Rasul-Nya,
2. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah , yaitu tingkatan ketundukan yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi,
3. Ibadah ialah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah , baik berupa ucapan atau perbuatan, yang dzahir maupun bathin.
Pengertian lain ditulis sebagai berikut: Ibadah berasal dari bahasa Ibrani abad yang berarti  ‘bekerja, melayani’ yang kemudian berkembang menjadi abodah yang berarti ‘pekerjaan, ibadah’. Awalnya kata abodah ini dipakai dalam penyembahan kepada dewa-dewi, tetapi kemudian di isi dengan makna baru ketika di pakai dalam penyembahan kepada Allah yang tunggal. Dalam bahasa Yunani latreia atau leitourgia yang berarti ‘seorang yang mempunyai pekerjaan sebagai budak atau hamba’.  Awalnya makna dari kata latreia dikaitkan dengan pelayanan dalam sebuah seni, olahraga, dan lebih banyak dikaitkan dengan politik. Kemudian akhirnya dipakai dalam arti mempersembahkan  ‘ibadah’ kepada Allah, yang memberikan gambaran tentang rasa takut penuh hormat, kekaguman. Dari  kedua arti ini memberikan pengertian bahwa ibadah makna dasarnya adalah pekerjaan atau aktivitas hidup sehari-hari manusia yang senantiasa membawa kemuliaan bagi Tuhan.  
Dari definisi-definisi di atas, saya menemukan bahwa Ibadah itu berarti mengabdi kepada Tuhan dengan rasa kecintaan yang tinggi. Pertanyaannya: Apakah rasa kecintaan yang tertinggi kepada TUHAN itu termasuk menyakiti orang lain yang tidak sepaham dengan kita? Apakah rasa cinta kita kepada TUHAN juga membuat kita egois sehingga kita bisa melakukan ritual ibadah kita sesuka hati kita, tidak peduli bila orang lain terganggu bahkan stress, jengkel, marah, karena suara kita beribadah terlalu kencang? Apakah rasa kecintaan tertinggi kita pada TUHAN juga membuat kita dengan mudah membunuh orang lain yang tidak sejalan dengan keyakinan kita?
Saya rasa kita perlu mengevaluasi diri kita, pemahaman kita tentang TUHAN, apakah benar Tuhan menyukai apa yang kita lakukan bila demikian? Apakah Tuhan senang ketika kita beribadah kepadaNya, tetapi menyakiti sesama kita? Saya rasa Anda setuju, Tuhan itu penuh kasih, dan bila Ia penuh kasih, pasti Ia juga menghendaki kita penuh kasih terhadap sesama, sekalipun beda golongan, beda aliran, beda keyakinan, beda agama, beda suku, beda bahasa... sebab kita semua sama, ciptaan Tuhan. Marilah kita beribadah dengan pengertian yang benar, besungguh-sungguh dalam beribadah, tetapi tidak egois!!!


EmoticonEmoticon